Laman

Senin, 08 Maret 2010

PHBS ( Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat )

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat


A. PENGERTIAN PHBS


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku guna

membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri sehingga
masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktekkan PUBS melalui pendekatan
pimpinan (Advokasi), bina suasana (Sosial Suport) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment). Terdapat 5 tatanan PHBS yaitu PHBS Rumah Tangga, PHBS
Sekolah, PHBS Tempat Kerja, PHBS Sarana Kesehatan, PHBS Tempat-tempat
Umum.

Program PHBS dalam perkembangan dan sesuai dengan dinamika yang
terjadi di masyarakat ternyata jumlah dan jenis indikator PHBS yang digunakan
masing-masing daerah sangat bervariasi, sesuai kondisi dan kebutuhan daerah
masing-masing. Pusat Promosi Kesehatan sampai saat ini telah menetapkan 9
indikator perilaku dan 7 indikator lingkungan di PHBS tatanan Rumah Tangga.
Propinsi Jawa Tengah sendiri memfokuskan Program PHBS pada PHBS Rumah
Tangga, PHBS Sekolah (Institusi Pendidikan), dan PHBS tempat Ibadah (Tempat
Tempat Umum), didasarkan pertimbangan tatanan tersebut mempunyai daya ungkit
yang besar dalam pencapaian derajat kesehatan (PHBS Jateng, 2003).

PHBS Rumah Tangga adalah wahana atau wadah dimana orang tua (bapak

dan ibu) dan anak serta anggota keluarga yang lain dalam melaksanakan kehidupan

sehari-hari Bertolak dari pengertian di atas PHBS tatanan rumah tangga adalah suatu

upaya yang dilakukan untuk memberdayakan dan meningkatkan kemampuan

keluarga dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.

PHBS Sekolah (Institusi Pendidikan) adalah tempat diselenggarakannya

proses belajar mengajar secara formal, dimana terjadi transformasi ilmu pengetahuan

dari para guru/pengajar kepada anak didiknya. PHBS Sekolah (Institusi Pendidikan)

berarti suatu upaya yang dilakukan untuk memberdayakan dan meningkatkan

kemampuan pengajar maupun anak didiknya dalam berperilaku hidup bersih dan

sehat. Sekolah (Institusi pendidikan) yang dimaksud adalah dari tingkat SD/MI,

SLTP/MTs sampai dengan SLTA/MA.

PHBS Tempat Tempat Umum (Tempat Ibadah) adalah sarana yang digunakan

untuk kegiatan keagamaan/Ibadah bagi masyarakat sesuai dengan agama yang

dianutnya. PHBS di tempat Ibadah merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk

memberdayakan dan meningkatkan kemampuan pengurus maupun pengunjung dalam

berperilaku hidup bersih dan sehat.

B. DASAR-DASAR STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

Istilah Promosi Kesehatan sebenarnya sudah lama dikenal sebagai satu kesatuan pengertian tentang upaya kesehatan yang menyeluruh yaitu promotif, preventif dan rehabilitatif. Bahkan lebih dari dua dekade yang lalu sudah ada istilahv promoter kesehatan desa atau kader yang dikaitkan dengan program Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Promosi Kesehatan adalah proses memberdayakan/memandirikan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan, serta pengembangan lingkungan sehat. Promosi kesehatan mencakup aspek perilaku, yaitu upaya untuk memotivasi, mendorong dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki masyarakat, agar mereka mampu memelihara, meningkatkan kesehatannya.

Disamping itu Promosi kesehatan juga mencakup berbagai aspek khususnya yang berkaitan dengan aspek social budaya, pendidikan, ekonomi dan pertahanan keamanan Sesuai dengan konsep promosi kesehatan, individu dan masyarakat bukanhanya menjadi obyek yang pasif (sasaran) tetapi juga subyek (pelaku). Dalam konsep

tersebut masalah kesehatan bukan hanya menjadi urusan sector kesehatan, tetapi juga
termasuk urusan swasta dan dunia usaha, yang dilakukan dengan pendekatan
kemitraan. Dengan demikian kesehatan adalah upaya dari, oleh dan untuk masyarakat
yang diwujudkan sebagai gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

C. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
Dalam upaya penerapan Promosi Kesehatan dilakukan tiga strategi sebagai
berikut:

- Advokasi kesehatan, yaitu pendekatan pendekatan kepada para pimpinan atau
pengambil keputusan agar dapat memberikan dukungan, kemudahan,
perlindungan pada upaya pembangunan kesehatan.

- Bina Suasana, yaitu upaya untuk menciptakan suasana kondusif untuk menunjang

pembangunan kesehatan sehingga masyarakat terdorong melakukan perilaku

hidup bersih dan sehat

- Gerakan Masyarakat, yaitu upaya memandirikan masyarakat agar secara proaktif

mempraktikkan hidup bersih dan sehat secara mandiri

Ketiga strategi tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan (sinergis)

namun ditandai dengan fokus yang berbeda yaitu:

- Advokasi kesehatan lebih diarahkan kepada sasaran tersier yang menghasilkan

kebijakan sehat

- Bina Suasana lebih diarahkan kepada sasaran sekunder yang menghasilkan

kemitraan dan opini

- Gerakan Masyarakat lebih diarahkan pada sasaran primer yang menghasilkan

kegiatan gerakan masyarakat mandiri Strategi Promosi Kesehatan diarahkan

untuk:

1) Mengembangkan kebijaksanaan guna mewujudkan masyarakat yang sehat.

2) Membina suasana, iklim dan lingkungan yang mendukung

3) Memperkuat, mendukung, dan mendorong kegiatan masyarakat.

4) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan perorangan.

5) Mengupayakan pembangunan kesehatan yang lebih memberdayakan

Advokasi kesehatan adalah:

a. Upaya untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui berbagai komunikasi

persuasif dalam rangka memasyarakatkan PHBS yang ditujukan pada penentu
kebijakan

b. Upaya untuk mempengaruhi individu melalui berbagai komunikasi persuasive

dalam rangka memasyarakatkan PHBS

c. Berbagai bentuk komunikasi persuasive yang ditujukan pada penentu

kebijakan untuk memperoleh dukungan kebijakan dalam peningkatan PHBS
Advokasi PHBS dapat dilakukan dengan:
- Mempengaruhi pihak lain melalui koalisi, jaringan kerja dan kemitraan
- Mengembangkan peraturan, perundangan dengan kebijakan yang mendukung
pembudayaan PHBS
Sementara ada pendapat bahwa advokasi adalah melakukan kampanye di media
masa atau melakukan upaya KIE.
Advokasi kesehatan sangat perlu dilakukan karena sasarannya adalah pengambil
keputusan dijajaran pemerintahan maupun disetiap tatanan masyarakat, agar
diperoleh dukungan secara lisan maupun tertulis serta dukungan anggaran.

D. STRATEGI OPERASIONAL


1. Meningkatkan cakupan, kualitas, pemerataan, keterjangkauan program / proyek

/ kegiatan promosi kesehatan yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih &
sehat dan keberdayaan masyarakat.

2. Membangun kemitraan dengan Pemerintah Daerah, Dinas/Instansi Lintas
sektor terkait, LSM, ikatan profesi, pengusaha swasta dan lembaga penyandang
dana untuk meningkatkan kapasitas institusi yang bergerak dalam Upaya
Kesehatan yang Bersumberdaya Manusia dan Upaya Kesehatan Kerja.

3. Melaksanakan advokasi kepada Pemerintah Daerah, Dinas/Instansi Lintas

Sektor terkait, LSM, Ikatan Profesi, pengusaha swasta dan penyandang dana,
serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah agar terwujut :

a. Kebijakan program / proyek / kegiatan untuk menanggulangi masalah

perilaku hidup bersih & sehat dan keberdayaan masyarakat.

b. Komitmen untuk mengalokasikan pembiayaan upaya peningkatan perilaku

hidup bersih & sehat dan keberdayaan masyarakat dalam jumlah yang
memadai yang merupakan komitmen global, regional, bilateral dan
nasional.

c. Komitmen untuk membangun dukungan masyarakat yang kondusif bagi

pelaksanaan program / proyek / kegiatan yang bertujuan menanggulangi
masalah perilaku hidup bersih & sehat dan keberdayaan masyarakat yang
bersifat local-spesific.

d. Komitmen untuk menggalang sumberdaya kesehatan dan potensi yang

berasal dari masyarakat setempat untuk membiayai pelaksanaan program /
proyek / kegiatan yang bertujuan menanggulangi masalah perilaku hidup
bersih & sehat dan keberdayaan masyarakat.

Minggu, 07 Maret 2010

Cara Mengatasi Pencemaran Lingkungan


Pencemaran Lingkungan Dan Upaya Mengatasinya

Bersahabatlah dengan alam, jika tak ingin terkena kutukannya. Percayalah apa yang terjadi saat ini sebenarnya adalah sebuah pengulangan yang terjadi dihidup kita. Istilah kerennya KARMA. Saat kita menanam sesuatu itu pulalah yang kita panen. Saat kita membuat lingkungan disekitar kita tercemar entah itu membuang sampah disekenanya, berkendaraan dengan ugal-ugalan sehingga menimbulkan polusi udara yang meng-abu-abu-kan udara, atau merokok di dalam angkot tanpa mau menelan asapnya seorang diri. Tinggal menunggu waktu saja dan dampak pencemaran yang kita buat akan kembali kepada kita dan tragisnya ikut dirasakan oleh orang yang mungkin tidak ikut melakukan “dosa” tersebut. Bisa diumpamakan seperti “Nila setitik rusak air susu seblanga” pebuatan satu orang yang merasakan akibatnya juga orang disekitarnya.

Oleh karena itu harus kita sadari bahwa Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.

Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya. Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.

Macam-Macam Pencemaran Lingkungan

1. Pencemaran Air

2. Pencemaran Suara

3. Pencemaran Tanah

4. Pencemaran Udara


1. Pencemaran Air

Bahan macam makhluk yang hidup dalam air antara lain bermacam-macam ikan, buaya, penyu, katak, mikroorganisme, ganggang, tanaman air dan lumut. Kesemuanya termasuk dalam kehidupan akuatik. Apabila sumber air tempat kehidupan akuatik tercemar, maka siklus makanan dalam air terganggu dan ekosistem air/kehidupan akuatik akan terganggu pula. Misal organisme yang kecil/lemah seperti plankton banyak yang mati karena banyak keracunan bahan tercemar, ikan-ikan kecil pemakan plankton banyak yang mati karena kekurangan makanan, demikian pula ikan-ikan yang lebih besar pemakan ikan-ikan kecil bila kekurangan makanan akan mati.

Kehidupan akuatik dapat pula terganggu karena:

a) Perairan kekurangan kadar oksigen atau sinar matahari yang disebabkan air menjadi keruh oleh pencemaran tanah/lumpur.

b) Permukaan perairan tertutup oleh lapisan bahan pencemar minyak atau busa deterjen, sehingga sinar matahari dan oksigen yang diperlukan untuk kehidupan akuatik tidak dapat menembus permukaan air masuk ke dalam air.

c) Berkurang/habisnya kadar oksigen dalam proses pengairan bahan pencemar senyawa organik.

d) Permukaan air tertutup oleh tanaman air seperti enceng gondok sebagai bahan pencemar yang tumbuh subur oleh adanya bahan pencemar berupa makanan penyubur tanaman seperti senyawa­senyawa fosfat, nitrat.

e) Peningkatan suhu air karena adanya bahan pencemar panas dari industri-industri yang menggunakan air sebagai pendingin, atau sebagai air bangunan dari pembangkit tenaga listrik.


2. Penemaran Suara

Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.

Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan.

Efek negatif

Suara bising yang terus-menerus dengan tingkat kebisingan yang relatif tinggi dapat mengakibatkan dampak yang merugikan kesehatan manusia. Ini dapat berarti gangguan secara fisik maupun psikologis.

Secara langsung, polusi suara seperti ini dapat menyebabkan ketulian secara fisik dan tekanan psikologis. Lebih jauh, tekanan psikis akan menyebabkan penyakit-penyakit lainnya muncul pada manusia.


3. Pencemaran Tanah

pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Dampak Pada Kesehatan.

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem[1]. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesieUkuran hurufs tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

4. Pencemaran Udara

Pencemaran udara' adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahayalokal, regional, maupun global. Dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan regional, lokal, maupun global.

Sumber Polusi Udara.

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan [ozon]dalam [smog fotokimia]adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global yg mempengaruhi.




Sumber Pencemaran

Pencemar datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air dan tanah dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industi, dan pembakaran sampah. Pencemar udara dapat pula berasal dari aktivitas gunung berapi. Pencemaran sungai dan air tanah terutama dari kegiatan domestik, industri, dan pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD, COD, dan zat organik. Limbah cair industri menghasilkan BOD, COD, zat organik, dan berbagai pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan pertanian terutama berupa nitrat dan fosfat.

Proses Pencemaran

Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.

Pencemar ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.

Langkah Penyelesaian

Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle).

Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya.

Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga, atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara dengan negara lain.